Berita24 - Loyalitas Jakmania terhadap klub kebanggaan mereka, Persija memang tidak bisa diragukan lagi. Walaupun Gubernur DKI Jakart...
Berita24 - Loyalitas Jakmania terhadap klub kebanggaan
mereka, Persija memang tidak bisa diragukan lagi. Walaupun Gubernur DKI
Jakarta, Anies Baswedan telah mengimbau Jakmania yang tidak memiliki tiket,
agar menonton pertandingan di kelurahan dan kecamatannya masing – masing, nyatanya
mereka tetap hadir di area sekitar Stadionn Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)
untuk dapat mendukung dan menyambut kemenangan yang diraih Persija setelah
penantian 17 tahun lamanya.
Kabar baiknya, Jakmania yang tidak memiliki tiket dan hadir sebelum
pertandingan dimulai dapat menyaksikan pertandingan secara langsung melalui
layar lebar yang disediakan di Parkir Timur Senayan, namun bagi mereka yang
datang tepat saat pertandingan dimulai, jangankan menonton di layar lebar yang
disediakan, untuk masuk ke dalam area GBK saja sudah dilarang, TNI – Polri
berjaga ketat di sekitar pintu masuk dengan tatapan nanar.
Akibatnya, sempat terjadi kemacetan dan pemblokiran jalan oleh Jakmania
di titik – titik pintu masuk GBK. Gelora Bung Karno dipenuhi gelora Jakmania
yang tidak dapat dibendung aparat. Walaupun begitu, mereka tetap mencoba tertib
dengan tidak melawan dan menimpuk aparat yang berjaga didalam. Mereka hanya bernyanyi,
berteriak, meminta aparat mengizinkan mereka masuk dan merayakan kemenangan
bersama.
Hingga detik – detik terakhir dan Persija dinyatakan unggul dari Mitra
Kukar dengan skor 2 - 1, Jakmania yang masih tertahan diluar pintu masuk GBK
merayakannya dengan menyanyikan lagu – lagu mereka. Betapa mereka sangat
mencintai Persija, meski mereka tidak hadir di kursi tribun, tidak menyaksikan
langsung goal – goal yang diciptakan Marko Simic selama pertandingan.
Setelah pertandingan usai, dan setelah Jakmania yang ada di luar melakukan
selebrasi atas kemenangan Persija, pintu gerbang akhirnya di buka oleh aparat
yang berjaga. Dengan perasaan suka cita yang menggelora, Jakmania berhamburan
memasuki stadion utama, bergabung dengan supporter lainnya merayakan kemenangan
Persija Jakarta.
Salah satu pendukung Persija, Mochamad Rifqi Aziz mengungkapkan
kebahagiaannya atas kemenangan Persija, “Alhamdulillah bersyukur banget,
setelah 17 tahun puasa juara, akhirnya di tahun 2018 ini penantian itu
terwujud, Persija bisa merebut juara 1 di kasta tertinggi Liga di Indonesia,”
ungkapnya dengan bangga.
Menurutnya apa yang Jakmania lakukan saat ini, datang ke GBK tanpa tiket
masuk dan bersedia mendukung dari luar pagar adalah bentuk antusiasme yang
tidak dapat dibendung.
“Di musim ini, Persija meraih gelar Treble Winner, ini lah yang membuat
Jakmania makin cinta sama Persija. Hinaan, cacian dan fitnah yang dilontarkan
ke Persija itu malah membuat kami makin solid menyambut kemenangan, makin
kompak,” tambahnya.
Treble Winner sendiri adalah gelar yang diberikan kepada
klub bola yang mendapatkan 3 piala dalam satu musim. “Piala pertama yang diraih
Persija di musim ini, Boost Sportfix Super Cup, lalu yang kedua Persija juara
di Piala Presiden dan yang ketiga adalah Juara Gojek Liga 1 ini,” ujar Nitya
Ishmata Anhaqi yang juga bagian dari Jakmania.
Nitya menyebut, Gojek Liga 1 ini menjadi ajang paling bergengsi di dunia
sepak bola tanah air, maka dari itu menangnya Persija di ajang ini menjadi
kebahagiaan yang teramat sangat, dalam ajang ini pun Persija sempat berada di
titik terendah klasemen, berkali – kali kalah dan seri, namun Persija bisa
membuktikan bahwa mereka layak mengangkat piala juara.
“Sudah waktunya Persija juara, semua sudah menantikan hal itu,
menantikan kotanya maju sepak bolanya, setiap kemenangan itu kebahagiaan” tutur
Nitya.
Pertandingan Gojek Liga 1 2018 menjadi liga penutup di akhir tahun yang
sangat berkesan dan menjadi hadiah terindah bagi para Jakmania. Selamat atas
kemenanganmu, Macan! Jakmania dan seluruh warga DKI Jakarta akan selalu
mendukungmu, seperti salah satu lirik lagu dari Jakmania “Kami satu jiwa, Kami
satu cinta, Persija”.
Mau Kuliah dengan Beasiswa? Klik Disini
Penulis : Icha RF