Berita24 - Debat pertama yang dilakukan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2019 dinilai emosional oleh analis sosial politi...
Berita24 - Debat pertama yang dilakukan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2019 dinilai emosional oleh analis sosial politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ubedilah Badrun.
Ia menilai, sikap emosional kedua capres terlihat dari intonasi komunikasinya. Jokowi terlihat pada intonasinya benada tinggi dengan pemilihan diksi yang cenderung menyerang. Diksi bernada tinggi yang dilontarkan Jokowi adalah "saya berbeda", "saya tidak setuju" dan "itu tuduhan".
Lain halnya dengan Prabowo, sikap emosional tampak pada saat ia berbicara tetapi ia tidak menggunakan diksi dengan nada menyerang. Prabowo terlihat lebih rileks, walaupun ketika menyampaikan gagasan ia menaikkan intonasinya.
Ubedilah juga mengungkapkan sisi kekompakkan dari masing - maing paslon. Menurutnya, Jokowi - Ma'ruf terlihat kurang kompak di sesi pertama dan ketiga debat. Hal itu terjadi karena dominasi Jokowi dalam melontarkan pendapat, yang kemudian baru di dua sesi terakhir Ma'ruf Amin menyampaikan pandangannya.
Sementara itu, menurutnya Prabowo - Sandi cukup kompak dalam acara debat semalam, keduanya membagi waktu dengan proporsional untuk menyampaikan pendapatnya masing - masing.
Mau Beasiswa ? Klik Disini
Penulis : Icha RF
Sumber : kompas.com
image : detik.com