Berita24 - Masyarakat Baduy di Desa Kanekes, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten memberi sikap penolakan terhadap bantuan dana desa yang...
Dilansir dari tempo.co, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Pemkab Lebak, Rusito mengaku bahwa masyarakat Baduy menolak program dana desa tersebut lantaran mereka khawatir pembangunan tersebut akan menggerus kelestarian budaya dan adat leluhurnya terdahulu.
Penolakan dana desa tahun 2019 sebesar Rp 2,5 miliar untuk masyarakat Baduy diputuskan oleh pemuka adat Baduy. Menanggapi hal tersebut, pemerintah daerah tidak bisa berbuat apa - apa atas keputusan tersebut.
Rusito mengaku pihaknya sangat menghargai keputusan dari adat warga Baduy. Dana desa yang telah masuk ke dana kas daerah, sudah tidak dapat dikembalikan ke pemerintah pusat. Dana tersebut, menurut Rusito, akan dialokasikan ke desa lain yang lebih membutuhkan untuk anggaran tahun 2020.
Mayarakat Baduy khawatir, jika desa mereka menerima dana tersebut dan membangun proyek infrastruktur disana, maka nilai budaya dan adat mereka yang kental akan tergerus dan hilang. Pemukiman adat Baduy memang menolak budaya modern, seperti pembangunan jalan, penerangan listrik serta alat - alat elektronik.
Mereka masih taat dan patuh terhadap adat leluhur, sehingga mereka keberatan menerima dana desa. Selain itu, hal lain yang membuat mereka bersikeras menolak adalah karena proyek infrastruktur nantinya akan ada penghubungan jalan bebatuan dan pengaspalan jalan di pemukiman mereka.
Masyarakat Baduy menganggap, jika kondisi jalanan baik maka dapat dipastikan kendaraan roda dua dan roda empat memiliki akses untuk masuk dan melewati pemukiman mereka.
Mau Kuliah dengan Beasiswa? Klik Disini
Penulis : Icha RF
Image : indonesiakaya.com
