Berita24 - Pemerintah Provinsi Papua bantah adanya pemukulan terhadap dua pegawai KPK saat bertugas mengawasi RAPBD Pemprov Papu...
Berita24 - Pemerintah Provinsi Papua bantah
adanya pemukulan terhadap dua pegawai KPK saat bertugas mengawasi RAPBD
Pemprov Papua di Hotek Borobudur Jakarta, Sabtu (2/2).
Kepala
Bagian Protokol, Biro Humas dan Protokol Sekda Provinsi Papua Gilbert
Yakwar mengatakan, dalam rapat tersebut tidak ada penganiayaan sampai
merusak bagian hidung / wajah, yang terjadi adalah tindakan dorong -
mendorong, bukan penganiayaan.
Gilbert
mengaku, saat kedua pegawai KPK didatangi peserta rapat untuk ditegur
karena memotret agenda pertemuan secara terus menerus, mereka tidak mau
mengaku sebagai pegawai KPK.
Sehingga
akhirnya tas mereka diperiksa dan ditemukan kartu identitas sebagai
anggota KPK. Mereka mengaku bahwa mereka berenam, namun di lokasi hanya
ada mereka berdua.
Gilbert
mengatakan, mereka berdua diminta untuk menunjukkan surat tugas / surat
perintah penugasan, tapi ternyata mereka menyatakan tidak ada surat
tugas dan hanya diperintah pimpinan.
Karena
yang bersangkutan tidak memiliki surat tugas, keduanya pun diserahkan
ke Polda Metro Jaya untuk diklarifikasi. Penganiayaan hingga menyebabkan
tindakan operasi pada bagian hidung / wajah, menurut Gilbert, itu tidak
benar.
Gilbert mengaku,
hanya ada insiden dorong mendorong karena emosional terhadap dugaan
penyuapan hingga tindakan OTT KPK. Gilbert juga menjelaskan bahwa saat
dibawa ke Polda Metro Jaya, keduanya dalam keadaan sehat bugar tanpa ada
luka yang memerlukan tindakan operasi dan semacamnya.
Mau Kuliah dengan Beasiswa? Klik Disini
Penulis : Icha RF
Sumber : tirto.id
Image : nasional.kompas.com