Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Berikut Fakta Demo 30 September di Sekitar Gedung DPR

Pelajar yang lakukan aksi di depan pintu belakang Gedung DPR RI, Palmerah, Jakarta Selatan. Foto : Berita24/Rizqa Fajria Berita24.com...

Pelajar yang lakukan aksi di depan pintu belakang Gedung DPR RI, Palmerah, Jakarta Selatan. Foto : Berita24/Rizqa Fajria
Berita24.com - Aksi yang dilakukan sejumlah massa, yakni mahasiswa, pelajar dan buruh kembali di gelar di depan Kompleks Parlemen, Senin (30/9). Aksi ini merupakan kelanjutan dari aksi pada 23 - 24 September lalu yang juga digelar di depan gedung DPR RI. 

Massa aksi hingga hari ini masih mengusung 7 tuntutan yang dari awal mereka sudah ajukan. Tetapi hari ini mereka menambah 1 poin, yaitu tentang keadilan bagi rekan - rekan mahasiswa yang terluka dan meninggal dunia akibat dari aksi. 

Untuk menghadapi aksi massa yang lebih banyak, aparat kepolisian juga memperketat penjagaannya di depan Gedung DPR RI. Beberapa meter dari Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, dipasang kawat berduri sehingga jalan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan.

Ribuan personel kepolisian beserta barracuda dan kendaraan water canon disiagakan pula di sekitar gedung DPR. Polda Metro Jaya menyiapkan pasukan hingga 20.500 personel untuk mengamankan DPR RI. 

Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR RI ini terpecah di beberapa titik lokasi. Massa dari berbagai kampus di Indonesia melancarkan aksinya di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, sementara itu, massa yang didominasi pelajar melakukan aksi di depan pintu belakang Gedung DPR, Palmerah, Jakarta Selatan. 

Aksi ini juga menyebabkan lalu lintas sekitar Palmerah menuju Kebayoran dan sebaliknya lumpuh total, kendaraan terjebak ditengah massa yang melakukan aksi dan terlibat bentrokan dengan polisi.

Akses Tol Dalam Kota menuju Slipi pun ditutup. Kendaraan dari arah Cawang ke Slipi diputarbalikkan di Km 8 Jalan Tol Dalam Kota.  

Stasiun Palmerah juga tidak dapat beroperasi, KRL arah Serpong dan sebaliknya hanya beroperasi hingga Stasiun Kebayoran. 

Aksi yang massa lakukan berujung ricuh setelah massa mulai melempari polisi dengan benda - benda seperti botol dan batu. Kericuhan ini terjadi di Jalan Tentara Pelajar, sekitar Palmerah, Jalan Gatot Subroto arah Slipi, sekitar TVRI, dan di belakang BPK RI. 

Polisi terus - terusan menembakkan gas air mata ke arah massa untuk memukul mundur dan membubarkan paksa aksi yang mereka lakukan di sekitar Gedung DPR. 

Penulis : Rizqa Fajria

Reponsive Ads