Berita24.com - Jakarta (4/7), program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAM...
Webinar yang berlangsung menggunakan media Zoom tersebut mengundang beberapa pakar
terkait dunia kerja di bidang Ilmu Komunikasi. Yakni, Rektor Universitas
Moestopo (Beragama) Rudy Harjanto, praktisi public
relation Nico Wattimena, Pemimpin redaksi Metro TV Arief Suditomo, hingga
CEO TIRTO.ID Sapto Anggoro. Para pakar ini berbicara tentang berbagai
bidang ilmu seperti, periklanan,
jurnalistik, public relation atau
kehumasan, hingga penyiaran.
Dalam seminar, Rudy Harjanto sebagai pemateri pertama
menyampaikan perlunya merancang kurikulum untuk mempersiapkan lulusan agar
memiliki keterampilan yang sesuai dengan zamannya, kreatif, dan mengerti etika.
Rektor yang juga mengajar di beberapa kampus tersebut, menceritakan bagaimana
mahasiswa era gen Z saat ini sangat kritis cara berpikirnya, sehingga banyak
hal baru yang bisa didapatkan dengan sharing
bersama mahasiswa.
Tidak berbeda dengan pembicara pertama, Nico Wattimena juga
sepakat mengenai pentingnya berpikir kritis bagi mahasiswa Ilmu komunikasi. Masa
depan PR akan lebih kompleks dari yang ada saat ini. Sehingga, PR tidak hanya
wajib menguasai teknik menulis press release,
tetapi juga harus menguasai berbagai disiplin ilmu yang lain seperti marketing dan promosi.
Sebagai orang yang puluhan tahun berada
di dunia penyiaran, Arief Suditomo berpesan, “Mahasiswa di masa depan harus
memiliki kemampuan berbahasa inggris yang mumpuni, ini untuk menunjang skill berkomunikasi dan juga mengakses
bahan bacaan,” tuturnya. Tidak hanya itu, menurutnya mahasiswa akan semakin
mampu berpikir kritis jika didukung dengan banyak referensi bacaan.
Sebagai penutup, Sapto Anggoro pendiri TIRTO.ID berbicara
masalah kesiapan jurnalis di era revolusi industri 4.0, kedepannya akan bisa
terintegrasi dengan statistic dan researcher, untuk menghasilkan report yang berbasis data dan analisa.
Dalam diskusi, Sapto mengatakan, “Yang paling penting dimiliki oleh seorang
mahasiswa ialah critical thinking!
Sebab itulah yang membedakan manusaia dan robot di masa depan nanti,” tegasnya.
[wna]