Berita 24 Indonesia, Hong Kong - Aktivis Demokrasi Hong Kong Nathan Law mengatakan telah mendapatkan suaka politik di Inggris. dia tiba di ...
" Setelah beberapa wawancara dalam empat bulan, Daperteman Dalam Negri telah memberitahu saya bahwa permohonan suaka saya disetujui " Kata Law di akun twitternya, dikutip reuters, Rabu kemarin (7/4/2021).
Langkah itu pasti akan meningkatkan ketegangan antara London dan Beijing, karena Inggris membuka pintunya bagi lebih dari lima juta penduduk Hong Kong setelah undang-undang keamanan yang kontroversial.
" Fakta saya dicari berdasarkan undang-undang keamanan nasional. menunjukkan bahwa saya menghadapi penganiyaan politik yang parah dan tidak mungkin kembali ke Hong Kong tanpa resiko " lanjutnya.
Meningkatkan pemanis untuk memikat warga Hong Kong, Inggris pada Kamis ini (8/4) menjanjikan 43 Juta pound ($59 Juta) untuk membantu mereka menemukan pekerjaan, rumah, dan sekolah dibawah insentif yang memungkinkan jutan orang untuk bermukim kembali.
Inggris menuduh China melakukan beberapa pelanggaran perjanjian yang membuat kota semi-otonom itu dikembalikan ke China pada tahun 1997.
Dikatakan bahwa undang-undang keamanan China dan tindakan untuk mendiskualifikasi legislator pro-demokrasi yang telah merusak otonomi tingkat tinggi di Hong Kong.
Hong Kong dan pejabat Beijing mengatakan undang-undang itu sangat penting untuk menutup lubang dalam pertahanan keamanan nasional yang terekspos oleh protes berbulan-bulan disertai kekerasan pada tahun 2019.
China telah berulang kali mengatakan kepada kekuatan barat untuk menghentikan campur tangan dalam urusan Hong Kong.
Masyarakat Hong Kong menjadi investor asing terbesar kelima di London sejak bulan Agustus lalu dan berusaha menaikkan harga di beberapa distrik populer di luar ibukota Inggris.
London memperkirakan bahwa lebih dari 300 ribu masyarakat Hong Kong bisa berimigrasi selama lima tahun mendatang, dan bank Amerika mengharapkan masyarakat Hong Kong yang pindah ke Inggris dapat memicu arus modal sebesar $36 miliar pada tahun 2021. (Photo : Reuters | Penulis : Antania)
