Berita 24 Indonesia - Lebih dari satu setengah tahun pandemi Covid-19 menyerang seluruh dunia ketika tengah bersiap menuju dunia yang lebih...
Salah satu cara menangkal dan mengatasi penyebaran virus
corona adalah dengan vaksin yang dibuat setelah penelitian panjang terhadap
virus tersebut. Namun beberapa
peneliti bertanya-tanya tentang bahaya efek
samping vaksin termasuk
terhadap siklus menstruasi wanita.
Dalam sebuah editorial di BMJ, Dr. Victoria Male yang merupakan spesialis
reproduksi di Imperial College London melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang efek potensial vaksin
ini pada kesehatan menstruasi.
Dr. Male menemukan
lebih dari 30.000 orang melaporkan perubahan siklus menstruasi setelah
vaksinasi ke MHRA. Dia menjelaskan bahwa kebanyakan orang yang melaporkan
mengalami perubahan pada siklus menstruasi dan kembali normal untuk siklus
berikutnya. Hingga saat
ini tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 berdampak buruk pada
kesuburan.
“Jika ada hubungan, kemungkinan itu merupakan hasil dari
respons imun terhadap vaksinasi daripada komponen vaksin tertentu,” tulis Dr.
Male.
Stres dapat mengganggu siklus menstruasi dan menyebabkan
siklus bervariasi atau bahkan berhenti sama sekali. Respon imun yang diciptakan
oleh vaksin dapat menyebabkan jenis reaksi stres ini.
Menurut dr Male, minimnya penelitian tentang efek vaksin Covid-19 terhadap menstruasi
disebabkan relatif rendahnya kemunculan laporan tersebut.
“Keraguan vaksin di kalangan wanita muda sebagian besar
didorong oleh klaim palsu bahwa vaksin Covid-19 dapat membahayakan peluang
mereka untuk hamil di masa depan. Lambat dalam mengatasi hal ini menjadi pemicu berkembangnya ketakutan tersebut.” tulis Dr. Male.
Dr. Katharine Lee, peneliti pascadoktoral di Divisi Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis
mempertimbangkan pentingnya memulai penelitian ini.
“Saya
senang melihat makalah ini diterbitkan karena ini merupakan bidang penelitian
yang penting,” kata Dr. Lee kepada Medical News Today.
“Variasi
dalam siklus menstruasi secara mengejutkan dipelajari, meskipun kita tahu bahwa
mereka harus merespons banyak jenis stres, termasuk respons imun dan inflamasi.
Dr. Male membuat sejumlah poin bagus, dan saya sangat senang dia menyoroti
keamanan vaksin,” kata Dr. Lee.
dokter umum yang berbasis di Cornwall, Inggris, Dr. Sarah
Gray yang juga merupakan pakar kesehatan wanita mengatakan kontrol perdarahan
menstruasi sangat kompleks dengan efek potensial dari otak, ovarium, dan rahim itu
sendiri. Ffek dari
vaksinasi pada sistem kekebalan dapat memengaruhi jalur kontrol ini.
Dr. Kathryn Clancy, asisten profesor di University of
Illinois di Urbana-Champaign di Champaign
turut senang melihat publikasi penelitian ini dan setuju dengan
pandangan Dr. Male bahwa perubahan ini nyata dan perlu ditelusuri lebih dalam. Dr. Clancy mengatakan juga terlibat
dalam penelitian serupa.
Sumber:
Medical News Today
Tags: Efek Samping Vaksinasi, Dampak Vaksin Bagi Remaja, Dampak Vaksin Bagi Wanita.