Berita 24 Indonesia - Presiden RI Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral bersama Presiden Prancis Emmanuel Macaron di Hotel Splendide R...
" Pertama saya menyambut baik kemajuan kerja sama pertahanan Indonesia - Prancis. perjanjijan kerja sama pertahanan ini oleh menteri pertahanan kedua negara ditandatangani pada bulan Juni lalu " Ujar Jokowi dikutip dari laman resmi setkab.
Dalam kerja sama ini menurut Jokowi harus membuka ruang bagi kerja sama yang strategis termasuk produksi bersama.
Presiden Jokowi menyebutkan investasi Prancis pada industri alutista di Indonesia juga akan sangat diapresiasi.
Pembahasan kedua dalam pertemuan ini mengenai perubahan iklim. Jokowi berpendapat bahwa implementasi perjanjian paris secara konsisten sangatlah penting.
" Indonesia memilih bekerja memenuhi komitmen. Komitmen NDC Indonesia sejauh ini sudah berada di track yang benar. Indonesia juga ditargetkan net zero emisson tahun 2060 atau lebih awal dengan dukungan Internasional " Jelas Jokowi.
Kemudian Jokowi mengajak Presiden Prancis untuk meningkat kerja sama mengenai teknologi yang terjangkau serta investansi, sehingga transformasi energi dan ekonomi dapat berjalan lebih cepat.
Selanjutnya pembahasan ketiga terkait Presidensi Indonesia di G20 tahun depan. Presiden Jokowi memaparkan bahwa presidensi Indonesia akan mengutamakan inklusivitas dalam pemulihan ekonomi dunia pascapandemi.
" Saya harapkan dukungan Prancis untuk keberhasilan presidensi Indonesia di G20. Pada masa Presidensi Indonesia di G20, Prancis juga akan menjabat presiden bergilir Dewan Uni Eropa. Ini akan menjadi momen startegis kerja sama Indonesia-Prancis, baik dalam konteks bilateral, ASEAN-UE, maupun G20-UE " tuturnya.
Selain itu, kedua Presiden juga melakukan tukar pikiran mengenai kerja samahttps://pmb.uhamka.ac.id/ Indo-Pasifik. Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya kerja sama ekonomi, pancapaian SDGs, maritim, dan konetivitas di kawasan Indo-Pasifik, sebagaimana termuat dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Kerja sama konkret diyakini akan dapat menurunkan tensi di kawasan Indo-Pasifik.
(Sumber : Sekretariat Presiden Republik Indonesia | Foto : BPMI Setpres/Laily Rachev)
