Berita 24 Indonesia - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Filipina telah mengambil langkah awal penting untuk memulai perundingan batas l...
Ketua delegasi Indonesia, Duta Besar Bebeb Djundjunan, Direktur Hukum dan Perjanjian Wilayah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam sambutannya mengatakan akan pentingnya serta strategis penetapan garis batas landas kontinen bagi kedua negara.
Sebagai dua negara kepulauan terbesar di dunia, keberhasilan kedua negara untuk menuntaskan perundingan batas landas kontinen akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan hukum Internasional dari sudut pandang praktik negara, khususnya negara kepulauan.
Kendati demikian ketua delegasi Filipina, Mdm. Maria Angela Ponce, Assistant Secretary - Maritime and Ocean Affairs Office - Dapartemen Luar Negeri Filipina pun juga berharap perundingan batas landas kontinen tidak akan memamkan waktu lama seperti perundingan batas zona ekonomi eksklusif yang dimulai tahi 1994, dan ditandatangani tahun 2014.
Negara Filipina menyambut baik diselenggarakannya pertemuan ini, sebab untuk menjaga momentum untuk terus meningkatkan hubungan baik antara kedua negara.
Dalam pertemuan ini, kedua delegasi telah bertukar pandat mengenai Principles and Guidelines yang akan dijadikan acuan dasar perundingan.
Dilansir dari laman resmi kemlu, Indonesia dan Filipina juga telah menyepakati secara khusus untuk perundingan batas landas kontinen ini melalui pembentukan kelompok kerja teknis bersama untuk penetapan batas landas kontinen (Joint Technical Working Group On Delimitation Of Continental Shelf-JTWG-DCS) yang akan berada dibawah mekanisme pertemuan khusus joint permanent working group on maritime and ocean concerns on the delimitation of continental shelf (Special Meeting Of JPWG-MOC on the DCS).
Kemudian kedua negara tersebut telah sepakat untuk menyelenggarakan 1st special meeting of JPWG-MOC on the DCS yang digelar pada tahun 2022 secara tatap muka .
(Sumber : Kementerian Luar Negeri RI | Gambar : Ilustrasi Bendera Indonesia-Filipina/Sindonews)