Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

KTT Asia-Europe Meeting Ke-13, Jokowi Mengajak Para Pemimpin Negara Asia-Eropa Bekerjasama Hadapi Pandemi Dalam Vaksinasi

KTT Asia-Europe Meeting Ke-13, Jokowi Mengajak Para Pemimpin Negara Asia-Eropa Bekerjasama Hadapi Pandemi Dalam Vaksinasi/BPMI Setpres: Luka...

KTT Asia-Europe Meeting Ke-13, Jokowi Mengajak Para Pemimpin Negara Asia-Eropa Bekerjasama Hadapi Pandemi Dalam Vaksinasi/BPMI Setpres: Lukas



Berita 24 Indonesia
- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin negara Asia dan Eropa untuk bekerja sama menghadapi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih belom usai.

Lanjut Jokowi dalam pidatonya saat menghadiri KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-13 secara virtual mengatakan untuk vaksinasi Covid-19, saat ini lebih dari 7,6 miliar dosis yang sudah disuntikkan, namun kesenjangan akses terhadap vaksin masih lebar.

" (Sebanyak) 64,99 persen populasi negara kaya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sementara di negara miskin baru 6,48 persen. " Ujarnya di Istana Kepresidenan,Bogor, Jum'at (26/11/2021).

Target vaksinasi Covid-19, Jokowi mengatakan WHO masih sulit dicapai, diperkirakan hampir 80 negara tidak mencapai target vaksinasi 40 persen populasi di akhir tahun 2021. Bahkan, pada saat yang sama, lebih dari 100 juta dosis vaksin di negara G7 tidak terpakaii dan kadaluwarsa.

" Dalam pertemuan ini, saya mengajak kita semua mengubah situasi ini. Target vaksinasi WHO harus dicapai semua negara. Untuk itu, dose-sharing harus digalakkan, produksi vaksin di naikkan, dan kapasitas penyerapan negara penerima vaksin ditingkatkan " Ungkapnya.

Sementara itu, dalam jangka panjang Jokowi mengajak para pemimpin ASEM untuk terus memperkuat tata kelola dan arsiktektur kesehatan global. 

Hal tersebut juga akan menjadi salah satu agenda utama dalam presidensi Indonesia di G20.

" Dalam kaitan ini, WHO harus diperkuat. Traktat pandemi harus didukung oleh semua negara dan mekanisme pendanaan kesehatan untuk negara berkembang perlu dibangun " Kata Presiden.


(Sumber : Sekretariat Kabinet Republik Indonesia)




\
 

Reponsive Ads