Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Ribuan Warga Thailand Turun Ke Jalan Untuk Menuntut 'Tidak Ada Reformasi Absolut'

Ribuan Warga Thailand Turun Ke Jalan Untuk Menuntut 'Tidak Ada Reformasi Absolut'/Tangkap Layar Reuters. Berita 24 Indonesia - Pada...

Ribuan Warga Thailand Turun Ke Jalan Untuk Menuntut 'Tidak Ada Reformasi Absolut'/Tangkap Layar Reuters.



Berita 24 Indonesia
- Pada hari Minggu kemarin (14/11) ribuan warga Thailand rutun ke jalan di Ibukota untuk menuntut reformasi monarki, dan menentang putusan pengadilan terhadap tuntutan yang dimana akan menggulingkan institusi.

Kemudian protes tersebut dimulai pada tahun lalu dengan menyerukan pencopotan perdana menteri Prayuth Chan Ocha, mantan pimpinan kudeta  yang telah menjadi tantangan terbesar dalam beberapa dekade bagi monarki yang secara konstitusional diabadikan untuk diadakan dalam "ibadah yang dihormati".

Dilansir dari reuters, para pengunjuk rasa berbaris melawas barisan polisi anti huru hara  yang berdiri di jalan dan di depan Kedubes Jerman, melambaikan plakat yang bertulis " tidak ada monarki absolut " dan "reformasi bukan penghapusan".

" Kekuatan raja yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir menarik Thailand menjauh dari demokrasi dan kembali ke monarki absolut " Kata seorang pengunjuk rasa saat membaca penyataannya setelah demonstrasi mencapai kedutaan Jerman di Bangkok, dikutip reuters.

Lanjut pengunjuk rasa menyatakan ini adalah sebuah perjuangan untuk menegaskan bahwa negara ini (Thailand) harus diperintah oleh sistem, dimana setiap orang setara.

Kemudian para pengunjuk rasa juga berbaris di kedutaan Jerman pada bulan Oktober tahun lalu, dimana demonstrasi tersebut mendesak Jerman untuk menyelidiki apakah Raja Maha Vajiralongkorn yang menghabiskan waktunya di negera Jerman, untuk melakukan urusan negara dari sana (Jerman).

Protes telah melanggar tabu lama di Thailand, yang dimana Undang-Undang Lese Majeste menetapkan hukuman penjara hingga 15 tahu bagi siapa pun yang dihukum karena mencemarkan nama baik monarki.

Sejak protes di tahun lalu, ada 157 orang telah didakwa berdasarkan hukum. Pernyataan ini menurut catatan yang dikumpulkan oleh kelompok pengacara hak asasi manusia (HAM) Thailand.

Di hari Minggu kemarin, protes para demonstrasi datang sebagai tanggapan mahakamah kontitusi pekan lalu bahwa seruan untuk reformasi monarki oleh 3 pimpinan protes di bulan Agustus lalu tidak konstitusional dan dirancang untuk menggulingkan institusi tersebut.

Juru bicar polisi Thailand mengatakn ada 3 pengunjuk rasa yang terluka, dan insiden tersebut masih sedang dalam penyelidikan .


(Sumber : Reuters)


Reponsive Ads