Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Hentikan Impor Alat Kesehatan, Menteri BUMN: Akan Memfokuskan BUMN Indofarma Kembangkan Industri Herbal

Hentikan Impor Alat Kesehatan, Menteri BUMN: Akan Memfokuskan BUMN Indofarma Kembangkan Industri Herbal /Ilustrasi Obat: Shutterstock Berita...

Hentikan Impor Alat Kesehatan, Menteri BUMN: Akan Memfokuskan BUMN Indofarma Kembangkan Industri Herbal /Ilustrasi Obat: Shutterstock

Berita 24 Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Indonesia segera dapat mengehentikan impor alat kesehatan, seperti; obat-obatan, bahan baku obat, serta memproduksi barang-barang tersebut dari dalam negeri.

" Alat-alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat kita harus berhenti untuk mengimpor barang-barang itu lagi, dan kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita " Imbuh Jokowi dalam sambutannya di Bali, Senin (27/12/2021).

Kemudian Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa pihaknya akan memfokuskan BUMN Indofarma untuk pengembangan industri herbal untuk obat-obatan.

"Industri herbal sendiri kita punya kekuatan, memang kita mempunyai alam dan punya kultur mengenai indusrti herbal ini. Karena itu Indofarma kita akan fokus pengembangan industri herbal pengobatan " Ujar Erick.

Sementara BUMN Kimia Farma, tetap akan fokus dalam penyediaan obat-obatan generik untuk memberikan akses obat yang terjangkau bagi masyarakat. Produksi obat-obatan ini juga akan didorong untuk menggunakan bahan baku dalam negeri.

"Ini kalau digabungkan ya kita berharap ke depan, 4 tahun ke depan kita bisa menekan impor bahan baku obat sampai 75 persen, jadi yang 95 turun 20 persen " Katanya.

Lebih lanjut Erick mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah mengonsolidasikan klaster kesehatan BUMN. Hal ini merupakan bagian dari pembentukan ekosistem guna memperkuat ketahanan dan kemandirian kesehatan.

"Kita tahu, ekosistem ini menjadi kunci. Kalau kita berdiri sendiri-sendiri akhirnya tentu kita tidak punya kekuatan yang terpadu untuk menahan gelombang yang terjadi kedepannya " Ucapnya.

Dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Kementerian BUMN telah berhasil menggabungkan bio farma sebagai perusahaan induk atau holding company yang membawahi Kimia Farma, Indofarma, serta sejumlah rumah sakit BUMN yang berada di bawah Indonesia Healthcare Corporation (IHC). 

Erick mengatakan secara bisinis, Farma diharapkan dapat membuka peluang-peluang baru dalam industri kesehatan seperti vaksinasi.

" Kita coba sekerang bekerjasama dengan berbagai pihak, apakah mengembangkan vaksin mRNA atau protein rekombinan yang hari ini memang masih terus kita jajaki " Ucapnya.

Terkait vaksin produksi Bio Farma, Erick mengungkapkan bahwa telah diuji klinis pada tanggal 13 Desember lalu. Dengan dimulainya tahapan uji klinis ini, Ia berharap Indonesia dapat segera memproduksi vakisn secara mandiri.

" Kita harapkan dengan uji klinis ini ke-1 lalu ke-2, dan ke-3 kita juga bisa menekan impor vaksin di tahun depan. Kita siap memproduksi 77 juta (vaksin) untuk langkah awal yang bisa mulai inshaallah di bulan Juli" Pungkasnya


(Sumber : Setkab)



Reponsive Ads