Pertemuan Dengan Para Anggota OKI, Menlu RI Retno Paparkan 3 Isu Situasi Kemanusiaan Di Afganistan/Instagram: @retno_marsud Berita 24 Indon...
Pertemuan Dengan Para Anggota OKI, Menlu RI Retno Paparkan 3 Isu Situasi Kemanusiaan Di Afganistan/Instagram: @retno_marsud |
" Pertemuan OKI ini merupakan momentum yang baik untuk menangani tiga isu, sebagai satu kesatuan " Ujar Menlu Retno, dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI.
Pertama, Menlu memaparkan; OKI harus dapat memobilisasi dukungan dan resources untuk tangani krisis kemanusiaan di Afghanistan.
" Dalam kaitan ini, saya sampaikan bahwa Indonesia sudah siap untuk berkontribusi, dan saat ini Indonesia sedang siapkan bantuan makanan, berkoordinasi dengan badan PBB yang berada di lapangan " Ungkapnya
Kemudian kedua, Menlu Retno menyatakan dalam hal tersebut penting untuk dibuat satu roadmap mengenai upaya untuk memenuhi komitmen Taliban yang disampaikan pada tanggal 16 Agustus 2021, yaitu; membentuk pemerintah yang inklusif, menghormati HAM termasuk dengan hak perempuan dan anak perempuan, serta tidak menjadikan Afghanistan sebagai tempat breeding dan training bagi terorisme.
" Saya tekankan bahwa, semua insiatif OKI akan sulit diimplementasikan tanpa kemajuan yang siginifikan dari Taliban untuk memenuhi janji-janjinya. Pendekatan (Help Us ti Help You atau bantu kami untuk bisa membantu anda) dengan Taliban harus dilakukan " Jelasnya.
Lalu yang ketiga, Menlu Retno mengatakan OKI dapat berperdan sebagai jembatan dengan negara donor, dimana sebuah roadmap bantuan kemanusian dan pengaliran kebutuhan keuangan dapat dengan donor di berbagaii fora terkait.
" Saya tekankan kembali, bahwa tiga hal ini snagat penting artinya bagi terciptanya Afghanistan yang damai, stabil, dan sejahtera " Tegasnya.
Akhir penutupan, Menlu Retno menyampaikan kembali bahwa OKI tidak boleh melupakan saudara-saudara di negara Palestina.
Dan Retno mengatakan bahwa Indonesia konsisten akan selalu berada bersama rakyat Palestina dalam perjuangan memperoleh keadilan dan kemerdekaannya.
(Sumber : Kementerian Luar Negeri RI)