Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Varian Omicron Mengkhawatirkan, Saleh Partaonan Daulay : Harap Bersabar Para Calon Jemaah Umroh Demi Keselamatan

Berita 24 Indonesia - Anggota komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay memahami keputusan pemerintah untuk menunda keberangkatan jemaah umr...




Berita 24 Indonesia
- Anggota komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay memahami keputusan pemerintah untuk menunda keberangkatan jemaah umroh ke tanah suci.

Hal ini menurut Saleh untuk dapat melindungi para jamaah, pasalnya saat ini penyebaran varian omicron semakin mengkhawatirkan, banyak negara termasuk Indonesia melakukan langkah-langkah antisipatif.

" Lagi pula dari sisi syari'at disebutkan bahwa yang diperkenakan untuk ibadah haji dan umroh adalah yang mampu istitho'ah. Mampu disini tidak hanya memiliki biaya perjalanan dan biaya keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga aman di dalam perjalanan. Nah, dengan meluasnya penyebaran varian Omicron ini, perjalanan dinilai tidak aman " Katanya tertulis konferensi pers dilaman resmi parlementaria, Jum'at (24/12/2021).

Saleh meminta kepada pihak Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) untuk memberikan informasi dan edukasi yang baik kepada seluruh calon jamaah.

Tambahan Saleh berharap untuk para calon jemaah umroh dapat bersabar, tidak usah terburu-buru jika membahayakan keselematan. 

" Semua pihak diharapkan berdoa agar virus Covid-19 benar-benar dapat hilang di semua tempat " Ucapnya.

Kemudian Ia memaparkan rencana pemberangkatan berikutnya, keamanan uang jemaah yang telah disetor, dan pertanggungjawaban untuk dapat mengembalikannya jika diminta. Ini tentu tidak mudah, tetapi semua pihak diharapkan dapat memahami situasi yang ada.

" Jemaah itu perlu kepastian untuk berangkat dan beribadah, karena itu perlu disampaikan perkiraan jadwal pemberangkatan berikutnya " Tambahannya

" Jemaah juga biasanya ingin memastikan kalau dananya aman. Bahkan, ada yang meminta untuk dikembalikan. PPIU diharapkan dapat memenuhi bahwa tidak ada kendala dalam urusan yang berkenan dengan hal-hal seperti ini." Tutupnya.


(Sumber : Parlementaria)




Reponsive Ads