Berita 24 Indonesia - Indonesia dan Jepang pada, Senin (10/1/2021) menyepakati kerja sama tentang " Realization Of Energy Transitons ...
Kesepakatan kerja sama tersebut, ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif dan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi.
" Terima atas insiatif terlaksananya kerja sama dan penandatangan MoC ini. Ini tentu saja upaya yang luar biasa dari pihak Jepang " Ujar Arifin Tasrif usai penandatanganan MoC.
Lanjut Arifin mengatakan pelaksanaan transisi energi di Indonesia perlu dukungan dari mitra Internasional demi target pencapaian Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.
" Kami mengundang partisipasi investor supaya bisa mendukung program Indonesia. Beberapa perangkat kebijakan yang kami lakukan adalah memberikan kemudahan berbisnis dan menyiapkan rancangan peraturan Menteri ESDM terkait tarif EBT (energi baru terbarukan" Jelasnya.
Menteri ESDM ini mengakui bahwa sektor energi dipastikan akan mengahadapi tantangan besar di masa yang akan datang.
Lebih lanjutnya masih ada kecenderungan akan tingginya ketergantungan energi fosil. Dengan adanya kerja sama ini menurut Arifin diharapkan mampu menjadi proses alih teknologi demi mewujudkan percepatan transisi energi.
" Indonesia dan Jepang bisa mengembangkan bersama-sama teknologi Carbon, Capture, Utilazation, and Stronge (CCUS) dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia " Kata Arifin.
Sementara itu Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi menyambut baik kerja sama ini guna membantu percepatan pencapaian proses transisi energi di Indonesia.
" Jepang ingin membantu merealisasikan target tersebut melalui kerangka Asia Energy Trasition Intiative " Ujar Hagiuda Koichi.
Rincian kerja sama yang disepakati diantaranya; penyusunan roadmap transisi energi menuju emisi net-zero berdasarkan target nasional masing-masing; pengembangangan dan penyebaran teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis antara lain hidrogen, bahan bakar amonia, carbon recycling, dan CCS/CCUS; mendukung upaya dalam forum multilateral untuk mempercepat kerja sama teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis,dan dukungan untuk pengembangan kebijakan; pengembangan SDM; dan berbagai pengetahuan tentang transisi energi dan teknologu yang digunakan.
Kemudian para tataran teknis, saat ini tengah berlangsung studi bersama antara Misubishi Indonesia Representative dengan Puslitbangtek Minyak dan Gas Bumi "Lemigas" mengenai co-combustion fuel ammonia dan PLTU.
Dilansir dari Kementerian ESDM, bahwa studi tersebut dijadwalkan akan selesai pada bulan Januari 2022 ini. Bertujuan untuk menilai kelayakan teknis dan ekonomis penggunaan ammonia untuk mensubstitusi sebagian batubara sehingga umur operasional PLTU dapat dipertahankan.
"Dengan senang hati saya sampaikan bahwa Jepang telah menjadi mitra penting bagi perjalanan Indonesia menuju transisi energi. Dengan dukungan nyata, kami percaya untuk mencapai NZE 2060, dengan tetap menjaga kemanan, akses, dan keterjangkauan energi" Tutupnya
(Sumber :Kementerian ESDM RI)