Page Nav

HIDE

Ads Place 30 OKT 2024 - 28 NOV 2024

Perdana Menteri Kamboja Desak Panglima Militer Myanmar Untuk Dapat Melakukan Kunjungan Utusan ASEAN dan Dukung Akses Bantuan

Perdana Menteri Kamboja Desak Panglima Militer Myanmar Untuk Dapat Melakukan Kunjungan Utusan ASEAN dan Dukung Akses Bantuan/Reuters Berita ...

Perdana Menteri Kamboja Desak Panglima Militer Myanmar Untuk Dapat Melakukan Kunjungan Utusan ASEAN dan Dukung Akses Bantuan/Reuters



Berita 24 Indonesia
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mendesak penguasa militer Myanmar untuk dapat melakukan kunjungan dari utusan khusus Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), serta dapat mendukung akses bantuan kemanusiaan, Rabu (26/01/2022).


Hal tersebut disampaikan oleh PM Kamboja Hun Sen yang juga sebagai ketua ASEAN saat melakukan panggilan video dengan panglima angkatan militer Myanmar Min Aung Hlaing.

Selain itu, dalam panggilan video, Sekretaris Negara di Kementerian Luar Negeri Kamboja Kao Kim Hourn mengatakan bahwa Hun Sen meminta pihak Myanmar untuk mengikuti kesepakatan lima poin dalam mengatasi konflik Myanmar.

Dilansir reuters konsensus, yang disetujui oleh Min Aung Hlaing dalam pertemuan tatap muka dengan para pemimpin ASEAN pada bulan April tahun lalu, Ia berkomitmen untuk menghentikan permusuhan, memberikan akses kemanusiaan, dan mendukung dialog inklusif.

“ Dia meminta HE (Yang Mulia) Min Aung Hlaing untuk memfasilitasi agar seorang utusan khusus ASEAN dapat mengunjungi Myanmar untuk pertama kalinya di masa depan,” kata Kao Kim Hourn.

Kao Kim Hourn menambahkan bahwa, Min Aung Hlaing menghimbau semua pihat terutama kepada pemerintah Myanmar untuk dapat menghentikan kekerasan, gencatan senjata.

"Dia mengundang semua pihak termasuk pemerintah Myanmar untuk bergabung dengan negara-negara ASEAN dalam memberikan bantuan kemanusiaan " Lanjut Kao Kim Hourn.

Negara Myanmar telah berada dalam krisis sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih, hampir 1.500 warga sipil tewas dalam tindakan keras junta terhadap lawan-lawannya dan pasukannya di pedesaan yang bertempur di berbagai front dengan milisi pro-demokrasi dan tentara etnis minoritas. Junta mengatakan mereka memerangi "teroris".

Kao Kim Hourn tidak mengatakan bagaimana Min Aung Hlaing menanggapi proposal tersebut. Seorang juru bicara pemerintah militer Myanmar tidak menjawab panggilan telepon yang meminta komentar pada diskusi hari Rabu ini.

Sebelumnya Hun Sen sudah bertemu dengan Min Aung Hlaing di Myanmar pada 7 Januari lalu, pertemuan tersebut membuat beberapa tetangga regional khawatir, karna dapat ditafsirkan sebagai dukungan junta.

 


(Sumber : Reuters)

Ads Place