Page Nav

HIDE

Ads Place 30 OKT 2024 - 28 NOV 2024

Presiden Jokowi : Kasus Omicron Di Indonesia Akan Terus Meningkat Beberapa Minggu Ke Depan

Presiden Jokowi : Kasus Omicron Di Indonesia Akan Terus Meningkat Beberapa Minggu Ke Depan/Ilustrasi Covid-19 Berita 24 Indonesia - Preside...

Presiden Jokowi : Kasus Omicron Di Indonesia Akan Terus Meningkat Beberapa Minggu Ke Depan/Ilustrasi Covid-19



Berita 24 Indonesia
- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menilai bahwa kasus Omicron di Indonesia akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan.

" Perbaikan berbagai saran prasarana fasilitas kesehatan disesuaikan dengan karakter varian Omicron yang berbeda dengan sebelumnya, dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula, salah satunya dengan menyediakan layanan telemedisin " Kata Jokowi dalam keterangannya, Jum'at (28/01/2022).

Lanjut Jokowi, kasus Omicron ini membutuhkan layanan kesehatan, namun karena gejalanya tidak membahayakan, maka yang paling penting memanimalkan kontak dengan orang lain. 

Lebih lanjut Kepala Negara ini mengatakan jika hasil PCR positif tanpa gejala, meminta kepada pasien untuk melakukan isolasi mandiri 5 hari, dan apabila ada gejala seperti halnya batuk, pilek, demam maka pasien dapat mengakses layanan telemedisin.

" Saya minta laksanakan selalu protokol kesehatan, kurangi aktivitas yang tidak perlu. Saya mengajak masyarakat menjaga kesehatan diri masing-masing sebaik-baiknya untuk meningkatkan imunitas " Ucapnya.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, dapat diketahui perbedaan varian Omicron dengan varian lain adalah penularan cepat dan banyak. Namun, tingkat perawatan, serta tingkat keparahan kasus Omicron ini lebih rendah.

Kemudian selain itu, lebih banyak orang yang terpapat varian Omicron di rawat di rumah sakit atau Isoman, jadi dalam waktu singkat akan terjadi kenaikan jumlah kasus yang signifikan. 

Lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa transmisi lokal Omicron pasti terjadi, maka dari itu untuk tetap waspada dan hati-hati.

" Belum bisa diprediksi puncak kasus gelombang ketiga di Indonesia, hingga berapa kasus per hari. Berdasarkan data dari negara lain, puncak kasus antara 1x hingga 5x dibandingkan varian delta " Tambahan Menkes. 




Ads Place