Rakornas BNPB, Begini Arahan Jokowi Untuk Penanganan Bencana Di Indonesia/BPMI Setpres Berita 24 Indonesia - Presiden Republik Indonesia J...
Tambahannya mengatakan penanggulangan bencana harus
dilakukan secara terpadu dan sistematik guna mewujudkan Indonesia tangguh
terhadap bencana.
“Rencana Induk Penanggulangan Bencana tahun 2020-2044
harus dilaksanakan dengan penuh komitmen, penuh tanggung jawab. Semua tahapan
harus dilaksanakan secara disiplin dan konsisten,” ujar Jokowi secara virtual di
Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (23/02/2022).
Dalam arahan Jokowi meminta kepada pihak BNPB untuk
terus berbenah diri, antara lain dengan menerapkan budaya kerja yang lebih siaga,
antisipatif, responsif, dan adaptif.
Menurut kepala negara ini, budaya seperti ini penting
untuk mengingat bencana datang secara tidak terduga.
“ Bahkan, muncul bencana yang tidak terbayang
sebelumnya. Salah satu contohnya adalah pandemi Covid-19. Semua
ketidakterdugaan itu harus kita tangani untuk memperkecil risiko bagi
masyarakat, bangsa, dan negara,” imbuhnya.
Selain itu, Jokowi pun juga meminta kepada BNPB untuk
mengutamakan orientasi pencegahan.
Sambungnya Jokowi mengatakan bahwa beberapa jenis
bencana dapat dikurangi atau dicegah sebelumnya, misalnya penghijauan dan
penanaman vegetasi untuk mencegah terjadinya banjir maupun longsor.
“Ini di beberapa daerah agar ini dilakukan. Di Jawa
Barat yang banyak, di Jawa Tengah yang banyak, di Sulawesi juga ada, NTB juga
ada, agar penanaman vetiver lebih digalakkan, pelestarian lingkungan,
bendungan, pendalaman sungai dan saluran air, dan lain-lainnya,” tambahnya.
Selanjutnya, Presiden meminta agar pemerintah dan
masyarakat secara bersama-sama meningkatkan infrastruktur untuk mengurangi
risiko bencana.
Namun, lebih lanjut Jokowi mengingatkan agar
infrastruktur tersebut tidak hanya ditingkatkan saja, tetapi harus dicek secara
berkala.
“ Ini yang sering kita tidak disiplin di sini, cek
secara rutin. Saya tahu, tidak semua pengadaan alat ini oleh BNPB. Tapi saya
minta BNPB ikut terlibat dan mengingatkan kementerian/lembaga terkait untuk
menjalankan tugasnya,” Katanya.
Di samping itu, Jokowi juga meminta agar BNPB terus
aktif mengajak aparat pemerintahan, baik pusat maupun daerah untuk bersinergi
agar program pembangunan yang dilakukan berorientasi pada tangguh bencana.
“Sering kita bangun lupa mengenai ini. Pengarusutamaan
kebijakan yang tangguh bencana harus terus ditingkatkan,” lanjutnya.
Terakhir, Jokowi mendorong BNPB untuk membangun sistem
edukasi kebencanaan yang berkelanjutan, terutama di daerah rawan bencana.
“ Edukasi kebencanaan, budaya sadar bencana, harus
dimulai sejak dini, dari setiap individu, dari keluarga, komunitas, sekolah,
sampai lingkungan masyarakat.” Ujarnya
“Gali berbagai kearifan lokal yang ada di masyarakat,
latih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana, lakukan latihan, simulasi
setiap saat, jangan menunggu sampai datang bencana,” tambahannya.
(Sumber : BPMI Setpres)