Page Nav

HIDE

Ads Place 30 OKT 2024 - 28 NOV 2024

Penjualan anggur Muscat anjlok drastis di Thailand

Berita24.com - Di Thailand, pedagang buah sedang merasakan dampak buruk dari kabar yang mengguncang pasar: anggur Shine Muscat yang mereka...


Berita24.com
- Di Thailand, pedagang buah sedang merasakan dampak buruk dari kabar yang mengguncang pasar: anggur Shine Muscat yang mereka jual diduga kuat mengandung residu kimia beracun. Akibat berita ini, penjualan anggur Muscat anjlok drastis, memaksa para pedagang untuk memotong harga dari 300 baht (sekitar Rp140 ribu) per kilogram menjadi hanya 80 baht (sekitar Rp37 ribu) per kilogram. Meski harga sudah turun, minat pembeli tetap rendah.

Ketakutan akan kandungan residu pestisida pada anggur Shine Muscat diungkapkan oleh Pranee Tantrakarnsakul, seorang pedagang di Muang Satun Municipal Market. Beliau menyatakan bahwa stigma negatif ini berasal dari laporan yang dirilis oleh Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN). Laporan tersebut menunjukkan bahwa dari 24 sampel anggur yang diambil dari 15 toko buah, terdapat 7 hingga 18 jenis residu beracun yang berbeda. Lebih mengkhawatirkan lagi, 23 dari 24 sampel tersebut memiliki kadar residu pestisida yang melebihi batas yang dianggap aman.

Efek dari temuan ini sangat dirasakan oleh para pedagang. Mereka menghadapi kesulitan dalam menjual anggur, yang pada akhirnya berdampak pada pendapatan dan operasional mereka sehari-hari. Situasi ini juga memperlihatkan kerentanan pasar buah lokal terhadap skandal kesehatan masyarakat.

Para pedagang juga mengkritik lembaga terkait yang menurut mereka seharusnya melakukan pemeriksaan lebih ketat terhadap produk impor. Pranee mengungkapkan bahwa jika anggur tersebut dibudidayakan di dalam negeri, sumber buah-buahan tersebut akan lebih mudah untuk dilacak. Ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk transparansi dan regulasi yang lebih baik dalam impor produk buah ke Thailand.

Di sisi lain, kasus ini juga menarik perhatian di Malaysia, di mana Kementerian Kesehatan setempat melakukan investigasi terhadap anggur yang diimpor. Berbeda dengan temuan di Thailand, hasil investigasi di Malaysia menunjukkan bahwa anggur Shine Muscat yang diimpor ke negara tersebut tidak berbahaya.

Kesimpulannya, kasus ini tidak hanya mempengaruhi pedagang dan konsumen di Thailand, tetapi juga mengindikasikan pentingnya kebijakan pemeriksaan yang ketat dan transparansi dalam rantai pasokan makanan. Ini menegaskan pentingnya perlindungan konsumen dan kepercayaan publik dalam industri makanan. Pedagang kini berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, mengingat betapa cepatnya dampak negatif bisa menyebar dan merusak reputasi pasar buah lokal.



Ads Place